Selasa, 08 Januari 2019

Dibalik Puisi Bandung Berdzikir

Poster Acara Bandung Berdzikir
Assalamualaikum wr. wb

Nahh mimin mau ngasih tau teks puisi yang dibawakan oleh tim Teater Sangga waktu Bandung Berdzikir itu tuhh, ini teks lengkapnya yang sangat menyentuh banget buat mimin. 

Karya yang sangat membangun bagi setiap insan yang sadar siapa dirinya.

Makasih yah Teh Umaaa. :))










Bismillahirrahmaanirrahiim..

Dengan namaMu wahai Allah,
Kami bergerak menuju tempat ini..
Membawa setiap lembar sejarah dari setahun kehidupan yang telah berlalu
Kini setiap jejak kembali kami ingat
Setiap kejadian kembali kami kenang
Semata2 untuk bermuhasabah padaMu
Sekaligus belajar dari yang pernah diperbuat dulu..

Wahai Allah 
Kami sungguh berharap karuniaMu
Namun ternyata yang bisa kami ingat dengan lekat
Adalah hal hal pedih atas diri kami
Kami ingat saat2 sulit yang menimpa kami
Kami ingat sempit yang membuat kami menangis
Kami merintih atas musibah yang sampai pada kami
Sedang nikmatMu rasanya tak sadar kami maklumi
Sedang kami mengecilkan kemudahan yang Engkau berikan..

Maka bagaimana mungkin kami masih dengan lancang berkata:
Kamilah hambaMu yang berharap kebaikan melimpah!!!

Sedangkan kami mengeluh atas sulit yang sedikiiiiittttt saja
Sedangkan kami bersedih atas sempit yang sebentarrrrr saja
Padahal syukur kami lah yang fakir, yang membuat luas karunia itu tak terasa

Penghujung tahun ini penuh dengan musibah ya Robbi...
Ketika tanah merekah menenggelamkan apa yang ada di atasnya
Ketika air menyapu bersih daratan yang dipenuhi gedung dan rumah
Ketika gunung menggelegak memuntahkan panas tak terkira
Kami mulai marah...
Marah pada manusia manusia yang terlalu bodoh untuk membaca firmanMu
Pada manusia manusia yang bangga bermaksiat padaMu
Pada manusia manusia yang angkuh menimbun dosa melanggar laranganMu
Kami marah!!!


Orang-orang dibalik layar a.k.a panitia

Tapi ya Robbi..
Kami ingat janjiMu pasti
Kami yakin ketetapanMu adil..
Maka ayat ini sangat menyayat hati kami:

sungguh musibah tak akan pernah datang, jika masih ada orang-orang yang berseru dalam kebaikan. Jika masih ada orang-orang yang mencegah kemungkaran.

Maka siapa diri kami ini wahai Allah?
Yang pongah mengatai kemaksiatan orang lain
Tanpa berniat mengajaknya pada cahayaMu
Yang dengan arogan menghukumi orang sebagai jahiliyyah
Tanpa berniat menggandengnya beribadah padaMu

Sungguh setan telah membuat kami bangga
Atas ibadah-ibadah kami yang tak seberapa
Sungguh setan telah membuat kami sombong 
Atas maksiat yang tak pernah kami kerjakan
Hingga habis waktu kami mengutuki, memarahi, mencaci..

Astagfirullahhaladzimm... 

Astagfirullahhaladzimm...

Wahai allah ampunilah kami..
Berikanlah kami kekuatan untuk mentaubati setiap kebodohan kami
Berikanlah kami kekuatan untuk peduli
Bukan hanya pada diri sendiri
Tapi juga pada negeri ini

by: Teh Uma
Oke deh, mimin cuma mau ngasih tau itu dulu aja yah, sampe ketemu next time yessWassalamualaikum wr. wb.

CBC

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 komentar: