Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl 78)
Hati itu adalah Heart, Qalbu. Tetapi dalam bahasa
Indonesia heart itu adalah jantung. Ya memang tetapi heart yang mana dulu nih
yang akan dibahas dalam Shaemot kali ini. Nah dalam pembahasan kali ini heart
itu adalah hati atau qolbu. Saya mau tanya nih detak jantung itu dipengaruhi
oleh perasaan atau perasaan mempengaruhi detak jantung? Ayoo tebak… Jika
perasaan kita galau atau gelisah maka detak jantung semakin cepat dan tidak
beraturan, sebaliknya jika perasaan kita senang, bahagia detak jantung mungkin
akan terasa cepat tetapi beraturan. Pernahkan sobat merasakannya? . Sebenarnya
detak jantung itu dipengaruhi oleh perasaan. Hati adalah penentu setiap
keputusan yang diambil dalam kehidupan ini. Hati kita itu bisa mempengaruhi
segala sesuatu, contoh apa yang dipikirkan, manakah keputusan yang harus
diambil. Dan yang bisa mengendaliakan hati serta yang maha membolak-balikan
hati (Yaa Muqolibal Quluubi) adalah Allah.
Kita analogikan hati kita adalah sebuah panci atau
wajan. Jika panci kita terus-terusan dipakai dan tidak pernah dipersihkan pasti
keraknya akan semakin banyak dan susah untuk di bersihkannya. Mungkin kita
perlu alat pencungkil untuk membersihkan kerak-keraknya, dan itu membutuhkan
waktu yang cukup lama. Tetapi jika kita punya panci dan setelah digunakan kita
langsung bersihkan, panci itu akan tetap bersih dan tidak butuh waktu yang lama
untuk membersihkannya. Begitupun dengan hati kita, setiap hari kita melibatkan
hati sebagai penentu keputusan, nah jika hati kita tidak dibersihkan akan
semakin kotor dan membawa penyakit. Tetapi sebaliknya jika hati kita senatiasa
dibersihkan akan terasa indah dalam menjalankan kehidupan. Nah dengan cara apa
membersihkan hati??? Ada yang tau sobat?
Membersihkan hati ialah dengan Al-Quran. Bukan hanya
sobat membacanya tetapi perlu dipahami apa maksudnya dari ayat-ayat al quran.
Dipahami saja tidak cukup, mulailah sobat sedikit demi sedikit
mengaplikasikannya. Semuanya butuh proses dan harus berani memulai.
Jadi mereka yang senantiasa membutuhkan Allah dalam
setiap langkah kehidupan akan berhati-hati dalam menjaga hati. Maka kita harus
berdoa, memohon kepada Allah untuk senantiasa mengendalikan hati kita.
R
0 komentar:
Posting Komentar