IMAN. Obat Galau di Akhir Zaman Part 3
By : Sifaw
Ketika telah turun wahyu dari Allah melalui
Malaikat Jibril untuk pergi berhijrah. Rasulullah memutuskan untuk pergi berdua
bersama sahabatnya Abu Bakar. Sedangkan Ali r.a diperintahkannya untuk menggantikan
posisi beliau tidur diatas ranjang Nabi. Sampailah Rasul bersama Abu Bakar di
Gua Tsur, merekapun memilih untuk bermalam disana agar menghilangkan jejak bagi
kaum Quraisy yang tengah mengejar mereka. Namun, pemandu jalan kaum Quraisy
berhasil melacak jejak mereka sampai datanglah seekor laba-laba yang membuat
sarang di pintu gua, dan seekor burung dengan sarangnya disana. Sehingga para
pelacak dan kaum Quraisy gagal menangkap Nabi dan sahabat, Abu Bakar As
Shiddiq.
Sungguh mudah sekali bagi Allah.
Lalu, dengan kita di zaman akhir ini..
apakah masih berlaku demikian?
Sedangkan ketika itupun Abu Bakar sempat
cemas akan tertangkap oleh kamu kafir Quraisy, hanya saja Rasul mengingatkan
lagi bahwa Allah ada bersama mereka, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Iman selevel Abu Bakar pun masih ada celah syetan untuk membuatnya ragu kepada
Allah. Lalu, bagaimana dengan kita?
Bagaimana bisa kita ditolong Allah?..
Berpihak kepada Allah.
Jika kita mengetahui kebiasaan temen kita
seperti apa, kita mengenalnya. Itu artinya kita dekat dengannya. Karena, setiap
hari kita selalu bertemu dengan teman kita itu. Kita berinteraksi dengannya.
Begitupun dengan Allah. Ketika kita
mengetahuinya, dekat dengannya, kita percaya padanya.
Bagaimana bisa dekat dengan Allah?
Banyaklah berinteraksi dengan-Nya. Lihatlah
segala perkara bukan dari sudut pandang kita, manusia dengan penglihatan kasat
mata. Namun, lihatlah semua yang terjadi itu berdasarkan sudut pandang Allah.
Bagaiman bisa? Ya, bisa. Al-Qur'an hadir untuk menjadi pedoman hidup kita.
Media kita berinteraksi dengan Allah.
Terkadang, kita suka mengeluh :
"Kenapa hujan, padahalkan aku baru nyuci baju, mau jemur pakaian. Kenapa
sih?..
Waduh macet. Pagi-pagi udaj macet aja..
mana panas lagi. Hadeehh..
Begitulah kita, banyak mengeluhnya..
Padahal itu semua adalah ketetapan Allah.
Terserah Allah dong mau gimana.. Bumi kan
milik Allah, Manusia juga milik Allah. ALLAH, Rabb.. Yang Maha Mengatur segala
urusan manusia.
Tapi kita masih banyak mempertanyakannya,
mempertanyakan dimana keadilan Allah, mempertanyakan kemurahan dan kasih sayang
Allah yang padahal setiap hari selalu berlimpah Allah berikan untuk kita.
Kita itu suka bawel. Masih ragu sama Allah,
maka.. patutlah dipertanyakan kepercayaannya kepada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar